Minggu, 21 Oktober 2012



 

Routing Protocol
A.    Routing Langsung dan Tidak Langsung
Proses pengiriman datagram IP selalu menggunakan tabel routing. Tabel routing berisi informasi yang diperlukan untuk menentukan ke mana datagram harus di kirim. Datagram dapat dikirim langsung ke host tujuan atau harus melalui host lain terlebih dahulu tergantung pada tabel routing.


Gambar Jaringan TCP/IP

Gambar diatas memperlihatkan jaringan TCP/IP yang menggunakan teknologi Ethernet. Pada jaringan tersebut host osiris mengirimkan data ke host seth, alamat tujuan datagram adalah seth dan alamat sumber datagram adalah osiris. Frame yang dikirimkan oleh host osiris juga memiliki alamat tujuan frame seth dan alamat sumbernya adalah osiris. Pada saat osiris mengirimkan frame, seth membaca bahwa frame tersebut ditujukan kepada alamat ethernetnya. Setelah melepas header frame, seth kemudian mengetahui bahwa IP address tujuan datagram tersebut juga adalah IP addressnya. Dengan demikian set meneruskan datagram ke lapisan transport untuk diproses lebih lanjut. Komunikasi model seperti ini disebut sebagai routing langsung.

Gambar  Routing langsung


Pada gambar diatas terlihat bahwa osiris dan anubis terletak pada jaringan Ethernet yang berbeda. Kedua jaringan tersebut dihubungkan oleh khensu. Khensu memiliki lebih dari satu interface dan dapat melewatkan datagram daari satu interface ke intreface lain (atau bertindak sebagai router). Ketika mengirimkan data ke anubis, osiris memeriksa tabel routing dan mengetahui bahwa data tersebut harus melewati khensu terlebih dahulu. Dengan kondisi seperti ini datagram yang dikirim osiris ke anubis memiliki alamat tujuan anubis dan alamat sumber osiris tetapi frame ethernet yang dikirimnya diberi alamat tujuan khensu dan alamat sumber osiris.










Gambar Routing tak langsung

Ketika osiris mengirimkan frame ke jaringan, khensu membaca bahwa alamat ethernet yang dituju frame tersebut adalah alamat ethernetnya. Ketika khensu melepas header frame, diketahui bahwa host yang dituju oleh datagram adalah host anubis. Khensu kemudian memeriksa tabel routing yang dimilikinya untuk meneruskan datagram tersebut. Dari hasil pemeriksaan tabel routing, khensu mengetahui bahwa anubis terletak dalam satu jaringan ethernet dengannya. Dengan demikian datagram tersebut dapat langsung disampaikan oleh  khensu ke anubis. Pada pengiriman data tersebut, alamat tujuan dan sumber datagram tetap anubis dan osiris tetapi  alamat tujuan dan sumber frame Ethernet menjadi anubis dan khensu. Komunikasi seperti ini disebut sebagai routing tak langsung karena untuk mencapai host tujuan, datagram harus melewati host lain yang bertidak sebagai router.
Pada dua kasus diatas terlihat proses yang terjadi pada lapisan internet ketika mengirimkan dan menerima datagram. Pada saat mengirimkan datagram, host harus memeriksa apakah alamat tujuan datagram terletak pada jaringan yang sama atau tidak.  Jika lamat tujuan datagram terletak pada jaringan yang sama , datagram dapat langsung disampaikan. Jika ternyata alamat tujuan datagram tidak terletak pada jaringan yang sama, datagram tersebut harus disampaikan melalui host lain yang bertindak sebagai router. Pada saat menerima datagram host harus memeriksa apakah ia merukapakan tujuan dari datagram tersebut. Jika memang demikian maka data diteruskan ke lapisan transport. Jika ia bukan tujuan dari datagram tersebut, maka datagram tersebut dibuang. Jika host yang menerima datagram tersebut sebuah router, maka ia meneruskan datagram ke interface yang menuju alamat tujuan datagram.

B.     Static dan Dynamic Routing

·         Static Routing
Static routing adalah cara pembuatan tabel routing secara manual. Static routing ini dapat dipakai pada jaringan sederhana yang hanya menggunakan beberapa buah router dan berfungsi untuk menghemat penggunaan bandwidth. Sedangkan dynamic routing untuk membuat suatu tabel routing secara dinamis berubah-ubah secara otomatis jika topologi jaringan berubah. Dynamic routing menggunakan protocol routing dalam pembuatan tabel routing.
Protokol routing menggunakan istilah yang disebut metric dalam menentukan jalur yang terbaik yang akan dicapai. Metric adalah suatu nilai hasil perhitungan algoritma yang dipakai oleh protokol routing. Metric dapat berupa jarak ke tujuan atau ongkos ke tujuan. Jenis metric yang dipakai tergantung pada jenis protokol routing yang dipakai, dimana setiap jenis protokol routing menggunakan metric yang berbeda satu dengan yang lain. Oleh karena protokol routing bergantung pada algoritma routing dalam menentukan jalurjalur yang digunakan, maka algoritma routing harus akurat, tidak hanya menggunakan daya CPUdanbandwidth, sertamemilikikonvergensiyangcepat. Konvergensiadalahwaktuyang diperlukan oleh semua router dalam jaringan untuk mengikuti perubahan yang disebabkan oleh suatu perubahan topologi jaringan.
Static routing IP routing selalu diterapkan (enable) untuk Cisco Router. Untuk menerapkan IP ke suatu interface, ketik perintah berikut dari configuration interface mode:
Router(config-if)#IP address <ip address> <subnet mask>
Sedangkan IP routing statis dapat diubah dengan perintah :
Router(config)#ip route <network destination id> <subnet mask> <default gateway> Dimana :
Network destination ID adalah alamat jaringan yang dituju. Subnet mask adalah subnet mask jaringan yang dituju.
Default gateway adalah Ipaddress dari gateway,biasanya IP address router yang berhubugan langsung.
Untuk lebih jelasnya, sebagai contoh kita akan menggunakan skenario atau topologi jaringan seperti pada gambar 2.4 yang dibuat selama percobaan dengan 3 buah host dengan konfigurasi sebagai berikut:
maka tabel routingnya adalah sebagai berikut:
• Pada interface router1:
Terdapat beberapa kombinasi untuk membuat static routing di router1 pada skenario ini, diantaranya:
Kombinasi 1:
Router1(config-if)#ip route 192.168.5.0 255.255.255.0 192.168.2.2
Router1(config-if)#ip route 192.168.4.0 255.255.255.0 192.168.2.2
Router1(config-if)#ip route 192.168.6.0 255.255.255.0 192.168.2.2
Kombinasi 2:
Router1(config-if)#ip route 192.168.5.0 255.255.255.0 192.168.2.2
Router1(config-if)#ip route 192.168.6.0 255.255.255.0 192.168.3.2
Kombinasi 3, dst. Pada konfigurasi diatas terlihat bahwa kombinasi 2 mempunyai jarak terpendek, se-
hingga ip route yang digunakan adalah ip route kombinasi 2. Untuk memeriksa apakah konfigurasi routing berhasil, ketik perintah berikut :

Router1#show ip route
Ketika perintah ini dijalankan maka akan tampil semua daftar ip route yang ada pada router. Biasanya terdapat kode S yang berarti menandakan hubungan secara statis (statically connected) dan C menandakan hubungan secara langsung (directly connected)
Pada interface router2:
Pada router2 ini terdapat beberapa kombinasi juga untuk membuat static routing. Kombinasi yang paling cepat dan mempunyai jarak terpendek adalah sebagai berikut:

Router2(config-if)#ip route 192.168.5.0 255.255.255.0 192.168.2.1
Router2(config-if)#ip route 192.168.6.1 255.255.255.0 192.168.4.2
Pada interface router3:
Seperti pada router-router sebelumnya, bahwa terdapat beberapa kombinasi untuk membuat jalur yang akan digunakan untuk membuat static route nantinya. Jalur terpendek dan tercepat adalah menghubungkan alamat jaringan/net ID Fastethernet0 router3 dengan net ID Fastethernet0 router1 melalui gateway interface Serial0/1 pada Router1 dan menghubungkan dengan net ID Fastethernet0 Router2 melalui gateway interface Serial0/1 pada Router2. Perintahnya adalah seperti dibawah ini:

Router3(config-if)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.3.1
Router3(config-if)#ip route 192.168.5.0 255.255.255.0 192.168.4.1
Sebagai tambahan dapat juga dimasukkan nilai administrative distance, yaitu suatu ukuran untuk menilai kegunaan alamat pengirim (source address) diukur dari 0 sampai dengan 255, dimana 0 adalah ukuran tertinggi yang digunakan untuk hubungan langsung (directly connected route). Router juga menggunakan administrative distance dalam memilih route dari tabel routing. Route dengan administrative distance yang lebih kecil akan dipilih terlebih dahulu. Sebagaitambahanjika ingin menggunakan atau mengkonfigurasikan dua serial interface yang berhubungan, kedua interface tersebut harus menggunakan protocol encapsulation yang sama. Jika protokol tidak sama, hubungan tidak akan dapat terjadi, yang ditandai dengan penampilan ? line protocol down? jika mengetikkan perintah show interface serial0/0.
Routing static ini memiliki kelemahan, yaitu jika salah satu jalur routing-nya terputus maka router tidak bisa mencari alternatif jalan baru untuk meneruskan paket data yang dikirim untuk mengatasi hal ini, maka digunakan Dynamic Routing.
·         Dynamic Routing
Dynamic Routing Dynamic routing secara umum dapat dibagi menjasi 2 kategori, yaitu :
Distance Vector dan Link State Routing protocol, antara lain :
Routing Information Protocol (RIP), Interior Gateway Routing Protocol(IGRP), Enhanced InteriorGatewayRouting Protocol (EIGRP), Open Shortest Path First (OSPF).

1. Routing Information Protocol (RIP) RIP (Routing Information Protocol) adalah routing protocol yang paling sederhana yang termasuk jenis distance vektor. RIP menggunakan jumlah lompatan (hop count) sebagai metric dengan 15 hop maksimum. Jadi hop-count yang ke-16 tidak dapat tercapai dan router akan memberikan pesan error ? destination is unreachable? (tujuan tidak tercapai). Daftar tabel route RIP ini akan di-update setiap 30 detik dan administrative distance untuk RIP adalah 120.
Untuk menerapkan RIP ke suatu router, digunakan perintah sebagai berikut:


Router(config)#router rip
Untuk menerapkan router RIP tersebut ke suatu network address:
Router(config-router)#network <network ID>
Konfigurasi router menggunakan RIP router pada skenario praktikum adalah sebagai berikut:
• Konfigurasi RIP Routing pada Router1:

Router1(config)#ip routing

Router1(config)#router rip Router1(config-router)#network 192.168.1.0

Router1(config-router)#network 192.168.2.0

Router1(config-router)#network 192.168.3.0

Router1(config-router)#^Z Router1#wr mem

Untuk mengetahui konfigurasi routing pada router1 digunakan perintah show ip route. Jika router lain yang berhubungan dengan router1 belum di-set dengan RIP, maka konfigurasi belum akan muncul. Oleh sebab itu router-router lain yang terhubung dengan Router1 juga harus di-setting.

• Konfigurasi RIP Routing pada Router2:

Router2(config)#ip routing

Router2(config)#router rip

Router2(config-router)#network 192.168.2.0

Router2(config-router)#network 192.168.4.0

Router2(config-router)#network 192.168.5.0

Router2(config-router)#^Z Router1#wr mem

• Konfigurasi RIP Routing pada Router3:

Router3(config)#ip routing

Router3(config)#router rip
Router3(config-router)#network 192.168.3.0
Router3(config-router)#network 192.168.4.0
Router3(config-router)#network 192.168.6.0
Router3(config-router)#^Z Router3#wr mem
Sekarang setelah semua router yang berhubungan dengna protokol RIP telah dikonfigurasi, maka konfigurasinya bisa dilihat dengan mengetikkan perintah show ip route. Yang perlu diperhatikan dalam tampilan informasiadalah setelah kode “R” yangmembuat konfigurasi untuk protokol RIP.
RIP routing merupakan jenis protokol routing yang classful, yaitu protokol routing yang tidak mengenal subnetting. Sebagai contoh jika alamat jaringan hasil subneting adalah164.10.2.0 dengan subnet mask 255.255.254.0, maka jika menggunakan protokol RIP routing alamat jaringannya menjadi 164.10.0.0

C.     Protokol Routing
Mengapa protokol routing diperlukan dalam jaringan komputer? Jaringan komputer dapat diibaratkan seperti jalanan untuk kendaraanumum. Jika hanya ada satu jalanan saja untuk semua kendaraanumum, tentu lalulintas akan mengalami kemacetan. Oleh sebab itu dibuat jalan-jalan tambahan dan jalan-jalan tol yang memungkinkan kendaraan mengambil jalurjalur alternatif untuk mencapai tujuan.
Untuk membantu mencapai tujuan diperlukan peta jalan. Hal yang sama terjadi juga dalam jaringan WAN. Jaringan WAN dibagi menjadi berbagai segmen dan jaringan dengan jalur yang berbagai macam. Supaya suatu paket dapat mencapai tujuannya, diperlukan suatu peralatan untuk mengatur paket-paket tersebut agar mencapai tujuannya dengan jalan yang tersingkat.
Untuk itu digunakan router yang fungsi utamanya adalah untuk menentukan jalur dan meneruskan paket-paketdari suatu jaringan ke jaringan lain. Agar router dapat mengetahui bagaimana meneruskan paket-paket ke alamat yang dituju dengan menggunakan jalur yang baik, routermenggunakanpeta atautabel routing. Tabel routingdapatdibuat secarastatic, dynamic dan default.

Pada layer internet TCP/IP, router dapat menggunakan protokol routing untuk membentuk routing melalui suatu algoritma yang meliputi: 
• RIP – menggunakan protokol routing interior dengan algoritma distance vector
• IGRP – menggunakan protokol routing interior dengan algoritma Cisco distance vector
• OSPF – menggunakan protokol routing interior dengan algoritma link-state
• EIGRP – menggunakan protokol routing interior dengan algoritma advanced Cisco distance vector 
• BGP – menggunakan protokol routing eksterior dengan algoritma distance vector

RIP
Routing Information Protocol (RIP) adalah sebuah routing protocol jenis distance-vector, dimana RIP mengirimkan routing table yang lengkap ke semua interface yang aktif setiap 30 detik. RIP hanya menggunakan jumlah hop untuk menentukan cara terbaik ke sebuah network remote , tetapi RIP secara default memiliki sejumah nilai jumlah hop maksimum yang diizinkan, yaitu 15 yang berarti 16 dianggab tidak terjangkau (unreachable).

RIP versi 1 menggunakan hanya classful routing, yang berarti semua alat di network harus menggunakan subnet mask yang sama. RIP versi 2 menyediakan sesuatu yang disebut prefix routing, dan bisa mengirimkan informasi subnet mask bersama dengan update-update dari route (classless routing).
IGRP
Interior Gateway routing Protocol atau yang biasa dikenal dengan sebutan IGRP merupakan suatu protokol jaringan kepemilikan yang mengembangkan sistem Cisco yang dirancang pada sistem otonomi untuk menyediakan suatu alternatif RIP (Routing Information Protocol). IGRP merupakan suatu penjaluran jarak antara vektor protokol, bahwa masing-masing penjaluran bertugas untuk mengirimkan semua atau sebagian dari isi table penjaluran dalam penjaluran pesan untuk memperbaharui pada waktu tertentu untuk masing-masing penjaluran. Penjaluran memilih alur yang terbaik antara sumber dan tujuan. Untuk menyediakan fleksibilitas tambahan, IGRP mengijinkan untuk melakukan penjaluran multipath. Bentuk garis equal bandwidth dapat menjalankan arus lalu lintas dalam round robin, dengan melakukan peralihan secara otomatis kepada garis kedua jika sampai garis kesatu turun.
OSPF
OSPF merupakan sebuah routing protokol berjenis IGP yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah jaringan di mana Anda masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya. Atau dengan kata lain, Anda masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut. Jika Anda sudah tidak memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan eksternal. Selain itu, OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar terbuka. Maksudnya adalah routing protokol ini bukan ciptaan dari vendor manapun. Dengan demikian, siapapun dapat menggunakannya, perangkat manapun dapat kompatibel dengannya, dan di manapun routing protokol ini dapat diimplementasikan. OSPF merupakan routing protokol yang menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area.
Dengan menggunakan konsep hirarki routing ini sistem penyebaran informasinya menjadi lebih teratur dan tersegmentasi, tidak menyebar ke sana ke mari dengan sembarangan.
EIGRP 
Enhanced Interior Gateway Routing Protocol ( EIGRP ) adalah sebuah protocol proprietary (milik ) Cisco yang bekerja pada router Cisco dan pada prosesor-prosesor route internal yang terdapat pada switch layer core dan switch layer distributor Cisco.
Kelebihan utama yang membedakan EIGRP dari protokol routing lainnya adalah EIGRP termasuk satu-satunya protokol routing yang menawarkan fitur backup route, dimana jika terjadi perubahan pada network, EIGRP tidak harus melakukan kalkulasi ulang untuk menentukan route terbaik karena bisa langsung menggunakan backup route. Kalkulasi ulang route terbaik dilakukan jika backup route juga mengalami kegagalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar